Sabtu, 30 Oktober 2010

Bonek Bawa Bantuan Merapi Diterima Slemania Siang Ini

30 October 2010

Slemania kembali mendapat tamu dari suporter fanatik Persebaya, Bonek yang membawa bantuan untuk korban meletusnya Gunung Merapi. Siang ini Sabtu (30/10) pukul 14.00 WIB, Bonek diterima Slemania di Posko Peduli Merapi, Stadion Tridadi, Sleman.

Diwakili oleh 10 orang petinggi Bonek ini diterima langsung oleh Pengurus Pusat Slemania. Sore ini Bonek masih akan membawa bantuan lagi sampai hari Selasa (2/11) karena akan sekalian menyaksikan laga ujicoba PSS Sleman vs Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman.

c o p y p a s t e :: www.slemania.or.id

Sabtu, 23 Oktober 2010

PSS Masuk Grup III Divisi Utama 2010/2011

23 October 2010

PSS Sleman akhirnya masuk grup 3 dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011. Hal ini diketahui setelah malam ini Jum'at (22/10) PT Liga Indonesia mengeluarkan pembagian grup untuk kompetisi musim ini.
Sedangkan untuk kick off direncanakan mulai tanggal 15 November 2010.

Berikut daftar pembagian grup Divisi Utama 2010/2011:
Grup I:
Persiraja Banda Aceh, PSAP Sigli, PSLS Lhokseumawe, PSMS Medan, Pro Titan FC, Persih Tembilahan, PS Bengkulu, Persipasi Bekasi, Persikabo Bogor, Persitara Jakarta Utara, Persita Tangerang, Persikab Bandung

Grup II:
Persis Solo, PSIM Yogyakarta, PSIS Semarang, PPSM Sakti Magelang, PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, Gresik United, PSBI Blitar, Persik Kediri, Mitra Kukar Kutai Kartanegara, Persemalra Tual, Persiram Raja Ampat, Perseman Manokwari

Grup III:
PSS Sleman, Persiba Bantul, Persiku Kudus, PSIR Rembang, PSMP Mokokerto, Persebaya Surabaya, Persekam Metro FC Malang, Persipro Probolinggo, Persikubar Kutai Barat, Barito Putra Banjarmasin, Persigo Gorontalo, Perseru Serui, Persidafon Dafonsoro

Rabu, 13 Oktober 2010

PSS Atasi PSCS 1-0

akirnya pss menang melawan PSCS Cilacap sore tadi dengan skor 1-0..
melalui titik pinalti,M.Eksan berhasil menjebol gawang PSCS di menit 65'an..

Kamis, 07 Oktober 2010

Timnas Masih Harapkan Pemain Naturalisasi

JAKARTA – Kepastian diturunkannya pemain naturalisasi masih simpang siur. Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl masih berharap bisa menurukan pemain keturunan tersebut.

Kemarin, sekjen PSSI Noegraha Besoes menegaskan bahwa pemain naturalisasi tak bisa diturunkan di laga ujicoba kontra Uruguay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) besok malam.

Itu lantaran FIFA mengeluarkan peringatan melalui surat resmi yang dilayangkan kepada PSSI yang isinya, jika PSSI menurunkan para pemain asing itu, maka PSSI tidak akan meraih poin untuk perbaikan peringkat dari pertandingan itu, begitu juga dengan Uruguay.

"Saya sudah bicara dengan salah seorang anggota FIFA dan kami masih menunggu informasi terbaru dari mereka,” tandas Alfred kepada okezone, Kamis (7/10/2010).

"Saya kecewa, tapi sesuatu masih bisa berubah. Saya khawatir mereka tidak bisa dimainkan, tapi mereka datang ke sini dengan tujuan bermain untuk Indonesia, bukan hanya untuk melawan Uruguay,” dia menambahkan.

"Saya tidak peduli dengan ranking. Kami berada di peringkat 131 (hingga saat ini), sedangkan mereka peringkat 7. Mungkin poin penting bagi mereka, tapi tidak untuk kami,” pungkasnya.

Sementara itu, pemaiin naturalisasi terlihat mengikuti sesi latihan Timnas Merah Putih. Mereka adalah John Beukering, Tobias Waisapy, dan Rafael Guillermo Eduardo.

okezone.com

Minggu, 03 Oktober 2010

Ujicoba: PSS Sleman vs Godean Selection

03 October 2010

Ujicoba: PSS Sleman vs Godean Selection
Hari/Tanggal: Senin, 4 Oktober 2010
Waktu: Pukul 15.30 WIB
Tempat: Lapangan Ahmad Yani Sidoagung Godean.

PSS Sleman Yang Kulihat, Kudukung dan Kubanggakan. Pride 1976

M. Basri Resmi Tangani Pss

03 October 2010

Nama seorang pelatih akan terbawa oleh hasil yang dicapai. Bila tim asuhannya tampil baik, apalagi bisa juara, nama pelatih akan melambung. Sebaliknya bila timnya tampil jelek dan berada di papan bawah, pelatih seakan menjadi ‘keranjang sampah’ karena akan mendapat cacian dari kiri-kanan. Dipercaya menangani PSS Sleman dalam Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011, dianggap M. Basri sebagai amanat yang akan diemban dengan penuh tanggungjawab. M. Basri pun bertekad membawa tim berjuluk Super Elang Jawa meraih prestasi lebih baik dibanding musim sebelumnya.

M. Basri yang juga menyukai stadion Maguwoharjo ini mengatakan, meski musim ini PSS tanpa pemain asing, dia berusaha akan membawa PSS meraih hasil lebih baik dari musim sebelumnya bahkan bisa menembus papan atas, meski itu tidak mudah dan perlu kerja keras dari semua komponen. Dia juga mohon doa restu dan dukungan masyarakat Sleman agar bisa membawa PSS meraih prestasi terbaik. Ia berjanji akan berjuang, bekerja maksimal dan selalu akan menjaga kekompakan tim.

Profil M. Basri

M. Basri (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1942; umur 66 tahun) adalah mantan pemain sepakbola nasional Indonesia dan sekarang melatih beberapa klub sepakbola di Indonesia.

Karir Sebagai Pemain
M. Basri memulai karirnya di Klub MOS pada tahun 1961 dan dilanjutkan di klub Pardedetex dan HBS Surabaya. M. Basri sempat membela timnas di Asian Games 1962. Pada saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia. Selanjutnya, M. Basri terus tampil pada dua Asian Games berikutnya. M. Basri juga menjadi bagian timnas saat Indonesia turun di Ganefo.

Persebaya Surabaya adalah tim pertama yang diasuh M. Basri. Pada musim 1977, M. Basri berhasil mengantarkan Persebaya jadi juara Kompetisi Perserikatan. Usai memberikan prestasi puncak bagi Persebaya, M. Basri pindah ke Niac Mitra. Nampaknya M. Basri juga ingin menjajal kerasnya Kompetisi Galatama. Lagi-lagi keampuhan racikan Basri terbukti. Tiga kali Niac Mitra dibawa M. Basri jadi juara Galatama, masing-masing pada 1981, 1982, dan 1986.

Kenyang merasakan persaingan di era Kompetisi Perserikatan dan Galatama, karir Basri sebagai pelatih terus berlanjut saat sepakbola Indonesia memasuki fase Liga Indonesia. Sebagai putra daerah, di awal Liga Indonesia bergulir, M. Basri sangat bangga bisa menukangi PSM Makassar. Nyaris saja Piala Presiden, lambang supremasi Liga Indonesia berhasil dipersembahkan M. Basri bagi tanah kelahirannya. Sayang, di final Liga Indonesia 1995/1996, PSM Makassar kalah 0-2 dari Mastrans Bandung Raya di final. PSM Makassar pun gagal jadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama.

Selain PSM, di era Liga Indonesia, M. Basri juga pernah menangani Arema Malang, Persita Tangerang, dan terakhir Persela Lamongan di musim 2007. Kala menangani Persita di musim 2004, Basri mengajukan pengunduran diri dari posisi pelatih kepala. Hal ini dilakukan karena Persita menelan kekalahan beruntun.

Sebagai pelatih, M. Basri dikenal keras dan tegas. Ia selalu menegakkan disiplin tinggi pada tiap tim yang diasuhnya. Hingga kini, M. Basri bisa dikatakan sebagai pelatih lokal paling senior yang masih beredar di kancah sepakbola nasional Indonesia.

Karier bermain
Pemain Liga
* 1961: Klub MOS
* 1968: Pardedetex
* 1973: HBS Surabaya
Tim Nasional
* PSSI Asian Games 1962, 1966, 1970, 1974, 1982
* PSSI Ganefo 1962
* PSSI Pra Olimpiade 1968
* Piala Asia Cup 1968
* PSSI King’s Cup 1969 (Juara), 1970 (Runner-up), 1971
* PSSI Merdeka Games 1967, 1969 dan 1970 (Juara)
* PSSI Pesta Sukan 1970 (Juara)
* PSSI Pra Piala Dunia 1973

Karir sebagai Pelatih
* 1977: Persebaya Surabaya
* 1979: PSSI Pratama
* 1980-1986: Niac Mitra
* 1983: Timnas Pra Olimpiade
* 1989: Timnas Pra Piala Dunia, Timnas SEA Games
* 1991-1993: Arema Malang
* 1994: Mitra Surabaya
* 1995-1997: PSM Makassar
* 2000: Arema Malang
* 2003: Persim Maros
* 2004: Persita Tangerang
* 2005: PSM Makassar
* 2007-2009: Persela Lamongan

Prestasi Kepelatihan
* 1977: Juara Kompetisi Perserikatan (Persebaya Surabaya)
* 1981: Juara Galatama (Niac Mitra)
* 1982: Juara Galatama (Niac Mitra)
* 1986: Juara Galatama (Niac Mitra)
* 1993: Juara Galatama (Arema Malang)
* 1996: Finalis Liga Indonesia (PSM Makassar)

[ by : Admin ]