03 October 2010
Nama seorang pelatih akan terbawa oleh hasil yang dicapai. Bila tim asuhannya tampil baik, apalagi bisa juara, nama pelatih akan melambung. Sebaliknya bila timnya tampil jelek dan berada di papan bawah, pelatih seakan menjadi ‘keranjang sampah’ karena akan mendapat cacian dari kiri-kanan. Dipercaya menangani PSS Sleman dalam Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011, dianggap M. Basri sebagai amanat yang akan diemban dengan penuh tanggungjawab. M. Basri pun bertekad membawa tim berjuluk Super Elang Jawa meraih prestasi lebih baik dibanding musim sebelumnya.
M. Basri yang juga menyukai stadion Maguwoharjo ini mengatakan, meski musim ini PSS tanpa pemain asing, dia berusaha akan membawa PSS meraih hasil lebih baik dari musim sebelumnya bahkan bisa menembus papan atas, meski itu tidak mudah dan perlu kerja keras dari semua komponen. Dia juga mohon doa restu dan dukungan masyarakat Sleman agar bisa membawa PSS meraih prestasi terbaik. Ia berjanji akan berjuang, bekerja maksimal dan selalu akan menjaga kekompakan tim.
Profil M. Basri
M. Basri (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1942; umur 66 tahun) adalah mantan pemain sepakbola nasional Indonesia dan sekarang melatih beberapa klub sepakbola di Indonesia.
Karir Sebagai Pemain
M. Basri memulai karirnya di Klub MOS pada tahun 1961 dan dilanjutkan di klub Pardedetex dan HBS Surabaya. M. Basri sempat membela timnas di Asian Games 1962. Pada saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia. Selanjutnya, M. Basri terus tampil pada dua Asian Games berikutnya. M. Basri juga menjadi bagian timnas saat Indonesia turun di Ganefo.
Persebaya Surabaya adalah tim pertama yang diasuh M. Basri. Pada musim 1977, M. Basri berhasil mengantarkan Persebaya jadi juara Kompetisi Perserikatan. Usai memberikan prestasi puncak bagi Persebaya, M. Basri pindah ke Niac Mitra. Nampaknya M. Basri juga ingin menjajal kerasnya Kompetisi Galatama. Lagi-lagi keampuhan racikan Basri terbukti. Tiga kali Niac Mitra dibawa M. Basri jadi juara Galatama, masing-masing pada 1981, 1982, dan 1986.
Kenyang merasakan persaingan di era Kompetisi Perserikatan dan Galatama, karir Basri sebagai pelatih terus berlanjut saat sepakbola Indonesia memasuki fase Liga Indonesia. Sebagai putra daerah, di awal Liga Indonesia bergulir, M. Basri sangat bangga bisa menukangi PSM Makassar. Nyaris saja Piala Presiden, lambang supremasi Liga Indonesia berhasil dipersembahkan M. Basri bagi tanah kelahirannya. Sayang, di final Liga Indonesia 1995/1996, PSM Makassar kalah 0-2 dari Mastrans Bandung Raya di final. PSM Makassar pun gagal jadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama.
Selain PSM, di era Liga Indonesia, M. Basri juga pernah menangani Arema Malang, Persita Tangerang, dan terakhir Persela Lamongan di musim 2007. Kala menangani Persita di musim 2004, Basri mengajukan pengunduran diri dari posisi pelatih kepala. Hal ini dilakukan karena Persita menelan kekalahan beruntun.
Sebagai pelatih, M. Basri dikenal keras dan tegas. Ia selalu menegakkan disiplin tinggi pada tiap tim yang diasuhnya. Hingga kini, M. Basri bisa dikatakan sebagai pelatih lokal paling senior yang masih beredar di kancah sepakbola nasional Indonesia.
Karier bermain
Pemain Liga
* 1961: Klub MOS
* 1968: Pardedetex
* 1973: HBS Surabaya
Tim Nasional
* PSSI Asian Games 1962, 1966, 1970, 1974, 1982
* PSSI Ganefo 1962
* PSSI Pra Olimpiade 1968
* Piala Asia Cup 1968
* PSSI King’s Cup 1969 (Juara), 1970 (Runner-up), 1971
* PSSI Merdeka Games 1967, 1969 dan 1970 (Juara)
* PSSI Pesta Sukan 1970 (Juara)
* PSSI Pra Piala Dunia 1973
Karir sebagai Pelatih
* 1977: Persebaya Surabaya
* 1979: PSSI Pratama
* 1980-1986: Niac Mitra
* 1983: Timnas Pra Olimpiade
* 1989: Timnas Pra Piala Dunia, Timnas SEA Games
* 1991-1993: Arema Malang
* 1994: Mitra Surabaya
* 1995-1997: PSM Makassar
* 2000: Arema Malang
* 2003: Persim Maros
* 2004: Persita Tangerang
* 2005: PSM Makassar
* 2007-2009: Persela Lamongan
Prestasi Kepelatihan
* 1977: Juara Kompetisi Perserikatan (Persebaya Surabaya)
* 1981: Juara Galatama (Niac Mitra)
* 1982: Juara Galatama (Niac Mitra)
* 1986: Juara Galatama (Niac Mitra)
* 1993: Juara Galatama (Arema Malang)
* 1996: Finalis Liga Indonesia (PSM Makassar)
[ by : Admin ]