Jumat, 30 Juli 2010

PSS "NOT FOR SALE"


Berita hangat yang sempat menggegerkan publik Sleman khususnya komunitas pendukung Super Elja, Slemania tentang isu pengelolaan PSS yang akan diserahkan kepihak ketiga di Sidoarjo ternyata hanya berita bohong belaka. Pengurus Slemania telah menemui GM (general manajer) PSS, R Djoko Handoyo untuk mengklarifikasi tentang berita tersebut. Beliau mengungkapkan bahwa PSS tidak dijual ke Sidoarjo tetapi dalam rangka menggaet sponsor .

Pengelolaan PSS tetap akan dipegang oleh manajemen PSS dan tidak ada pihak lain yang akan terbentuk awal Agustus. Tim PSS sendiri dipastikan besok Selasa sudah kembali ke Sleman dan akan menjalani latihan di Stadion Maguwoharjo Sleman dan GM R. Djoko Handoyo sendiri juga menyatakan 10 pemain yang ikut ke Sidoarjo dipastikan tetap bertahan di PSS.

Dilain pihak, Senin esok tanggal 2 Agustus 2010, Slemania yang akan diwakili pengurus pusat Slemania, pengurus korwil, Bala Slemania, Slemanona dan Slemania Cyber akan beraudiensi dengan Ketua DPRD Kabupaten Sleman di ruang Komisi B untuk membahas anggaran dana untuk PSS di kompetisi Liga Utama Indonesia musim depan.

[ by : admin/pedro ]

PSS Di Tangan Bonggo ?


Rencana manajemen PSS merekrut Bonggo Pribadi menjadi pelatih kepala di Skuad Super Elang Jawa (Elja) belum menemui kejelasan. Pasalnya, selain belum terdapat titik temu antara keduanya, saat ini Mantan pelatih PSIS Semarang itu dikabarkan telah merapat ke PSIS Semarang.

Informasi yang dihimpun oleh Harian Jogja, menyebutkan mantan kapten PSIS Semarang itu, diincar oleh Manajemen PSS untuk bisa menangani tim kebanggaan Slemania di musim mendatang.

Sejumlah pembicaraan dan pertemuan dengan pelatih berusia 41 tahun itu pun sudah dilakukan, termasuk membawa 10 pemain ke Sukodono, Sidoarjo untuk mengikuti training camp.

Rencananya akhir pekan ini, Bonggo akan bertemu dengan manajemen PSS terkait dengan keinginan manajemen meminang mantan pelatih Persikaba Blora itu. Namun belum ada kepastian apakah pertemuan tersebut bisa digelar atau tidak.

"Saya memang masih menunggu kejelasan dari PSIS. Saya memiliki hubungan dekat dengan Pak Simon [Simon Legiman, salah satu pengurus PSIS]. Dan beliau telah meminta saya untuk menangani PSIS musim depan.

Saya sendiri telah jelaskan ke manajemen PSS yang kemarin datang, kalau saya masih menunggu hasil dari Semarang. Jika memang saya dipakai PSIS maka peluang ke Sleman cukup sulit. Saat ini kesepuluh pemain yang ada memang dipegang Lulut [Lulut Kistono],” kata Bonggo Pribadi, yang dihubungi Harian Jogja, Jumat (30/7).

Sementara pihak ketiga yang menangani pembentukan tim PSS, Andi Ahmad mengatakan, manajemen PSS kemungkinan besar akan memilih Bonggo Pribadi untuk menangani tim di musim depan.

Namun, kesemuanya akan bergantung pada pertemuan yang digelar antar kedua belah pihak.

[ by : Harian Jogja/Jumali ]

10 Pemain PSS Tak Betah Di Sidoarjo

30 July 2010

Sepuluh pemain PSS yang kini mengikuti training camp di Sukodono, Sidoarjo mulai tidak betah. Informasi yang dikumpulkan Harian Jogja Kamis (29/7), menyebutkan, janji yang diberikan manajemen dan pihak ketiga [Andi Ahmad] kepada pemain dengan menggelar training camp ternyata berbalik 180 derajat.

Kesepuluh pemain berlatih bersama dengan puluhan pemain lokal dan asing yang tidak diketahui akan dipakai klub mana. Menurut keterangan Andi Ahmad, kesepuluh pemain PSS itu memang dilatih dan disiapkan untuk mengikuti kompetisi mendatang.

Dicampurnya kesepuluh pemain dengan puluhan pemain lokal dan asing lainnya di lokasi tersebut, menurut Andi Ahmad selaku pihak ketiga yang menangani persiapan tim PSS, memang disengaja.

Selain itu kesepuluh pemain juga selalu diputar posisinya dalam setiap kali latihan yang digelar, dengan tujuan mampu beradaptasi dan mendapatkan komposisi yang baik sebelum melakoni persiapan kompetisi mendatang.

"Kami memang sengaja melatih mereka bersama dengan 32 pemain dari berbagai daerah juga melakukan seleksi. Gambaran skuad PSS kedepan memang hanya 23 pemain dan saat ini ada 10 pemain lama yang direkomendasikan manajemen, jadi kami tinggal mencari kekurangannya," katanya beberapa waktu lalu.

Sementara Bonggo Pribadi, yang disebut-sebut memimpin jalannya training, hanya sekali terlihat di training camp, yakni saat mengantarkan kesepuluh pemain di tempat itu.

“Ini bukan seperti training, tapi mirip seleksi pemain. Tiap hari posisi kami diputar, dan bukan dipimpin langsung oleh Bonggo Pribadi, tapi Lulut Kistono. Hanya ada satu pelatih yang menangani puluhan orang disini,” kata salah satu pemain yang enggan disebutkan namanya.

Selain dibuat tidak nyaman di lokasi training camp, jelas dia, hingga kini juga belum ada kejelasan dan jaminan apakah kesepuluh pemain itu bakal tetap bertahan di PSS musim depan. Meskipun terdapat janji dari pihak manajemen jika kesepuluh pemain itu tetap dipertahankan.

“Sampai saat ini belum ada pembicaraan dari manajemen. Dan juga belum ada pembahasan yang mengarah pada pengontrakan kami. Inilah yang membuat kami bingung, kontrak belum jelas, kami dibawa kesini,” papar dia.

Rencananya kesepuluh pemain bakal berada di Sukodono, Sidoarjo selama 10 hari. Usai menjalani training selama 10 hari di tempat itu, kesepuluh pemain akan dibawa ke Sleman untuk melakukan latihan di depan publik Sleman selama 10 hari.

“Memang rencananya seperti itu. Kami sendiri masih binggung dengan hal ini,” ucap dia.

[ by : Harian Jogja/Jumali ]

Slemania Minta Manajemen PSS Segera Klarifikasi

30 July 2010

Pendukung PSS, Slemania, meminta manajemen skuad berjuluk Super Elang Jawa (Elja) segera memberikan klarifikasi ke publik mengenai penggandengan pihak ketiga, dalam pembentukan tim dan kompetisi mendatang. Ini dilakukan untuk menjawab simpang-siurnya informasi yang diperoleh publik

"Kami minta mereka untuk segera melakukan klarifikasi dan menjelaskan ke publik terkait masalah itu. Kami tidak ingin kasus yang dialami oleh Mojokerto Putra (MP), Mitra Kukar dan sejumlah tim terjadi di Sleman," kata Sekretaris Slemania, Daru Supriyono kepada Harian Jogja, Rabu (28/7).

Mitra Kukar dan Mojokerto Putra di Kompetisi 2009/2010 ditangani oleh Vigit Waluyo yang bekerjasama dengan Pemda setempat. Bersama dengan Deltras Sidoarjo, kedua tim tersebut, memiliki prestasi yang cukup bagus, di papan atas, namun terjadi permasalahan dalam pola pembinaan sepakbola di lingkungan setempat. Selain itu, gaji pemain serta pola sharring dengan Pemda setempat juga mengalami permasalahan.

"Kami tidak ingin nantinya pihak ketiga [Andi Ahmad, agen yang memegang pembentukan tim PSS 2010/2011 dan sempat bekerja dengan Vigit Waluyo di PSIR 2008/2009] yang memegang. Kami ingin decision makernya tetap Sleman. Dan yang jelas harus ada kejelasan waktu, garansi dan jangka waktu yang ada. Kami ingin yang menimpa Mojokerto Putra (MP), Mitra Kukar dan sejumlah tim terjadi di tempat kami,” tegas dia.

Meski belum banyak bereaksi, namun Daru menyatakan Slemania bakal memberikan batas waktu bagi manajemen untuk segera memberikan penjelasan kepada publik terkait masalah itu hingga akhir Juli ini. Jika hal itu tidak dilakukan, maka Slemania akan berkoordinasi untuk menentukan langkah selanjutnya.

[ by : Harian Jogja/Jumali ]

Sabtu, 24 Juli 2010

Slemania Minta PSS Tambah 5 Pemain Senior

25 July 2010

Suporter PSS, Slemania mendukung langkah manajemen memberangkatkan 10 pemain lama ke Sidoarjo untuk mengikuti training di bawah asuhan Bonggo Pribadi. Selain mendukung Slemania juga meminta agar manajemen melakukan penambahan pemain lima senior, untuk mengisi kekurangan di berbagai lini.

"Kami mendukung sepenuhnya langkah yang dilakukan manajemen. Dan kami berharap 10 pemain itu nantinya akan mampu menjadi pemain inti.

Selain kesepuluh pemain itu, kami juga minta agar nantinya kekurangan pemain bisa diambilkan dari U-21 PSS dan pemain magang yang ada,” kata Ketua Umum Slemania, Supriyoko, kepada Harian Jogja, Sabtu (24/7) di Sleman.

Yoko menambahkan, saat ini Slemania masih terus melakukan komunikasi dengan manajemen terkait dengan persiapan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.

Selain membicarakan mengenai pembentukan manajemen kedepan, pertemuan yang dilakukan beberapa kali itu juga membahas mengenai kemungkinan penambahan lima pemain senior di berbagai posisi.

[ by : Harian Jogja/Jumali ]

Sabtu, 17 Juli 2010

38 Klub Belum Ideal, Divisi Utama Tetap Tiga Wilayah

17 July 2010

PT Liga Indonesia (LI) sudah mengantongi kontestan kompetisi Divisi Utama musim 2010- 2011. Sebanyak 38 klub menyatakan siap mengikuti kompetisi kelas kedua di Indonesia tersebut. Namun, jumlah itu rawan berubah. Pasalnya, PT LI bakal menemukan banyak kesulitan jika kompetisi diikuti 38 klub. Terutama, kesulitan pembagian jumlah wilayah.

Jika kompetisi diikuti 38 klub, jumlah kontestan tiap wilayah tidak sama. Meski demikian, PT LI menyatakan tetap mempertahankan jumlah tiga wilayah seperti musim lalu.

"Jumlah tersebut memang tidak ideal. Seharusnya angkanya kelipatan tiga, misalnya 36, 39, ataupun 42 tim," terang CEO PT LI Joko Driyono kemarin (14/7).

Namun, Joko tak berani memastikan bahwa PT LI bakal membuka kesempatan bagi tim-tim Divisi I masuk ke Divisi Utama. Sampai saat ini, PT LI bersikukuh tidak menambah jumlah kontestan 38 klub tersebut. Meski, PT LI menyadari banyak polemik jika jumlah tersebut dipertahankan.

"Penentuan babak delapan besar pun mungkin bakal menimbulkan konflik jika jumlah timnya tidak sama. Sebab, itu menyangkut jumlah poin tim yang akan bersaing ke delapan besar. Kalau tim yang jumlah klubnya sedikit, kemungkinan akan memiliki poin yang lebih sedikit," tambah Tigor Shalom Boboy, corporate secretary PT LI.

Namun, lagi-lagi PT LI tak berani memberi kepastian kapan pembagian wilayah tersebut ditetapkan. Rencananya, mereka memutuskan format Divisi Utama minggu mendatang.

PT LI juga tidak mengubah ketentuan mengenai lisensi pelatih untuk Divisi Utama. Sebelumnya, beradar kabar bahwa PT LI bakal menaikkan grade lisensi pelatih Divisi Utama. Hal itulah yang membuat para pelatih yang selama ini memegang lisensi B ketar-ketir. Misalnya, pelatih Persita Tangerang Elly Idris.

"Memang belum bisa dipaksakan. Apalagi, Divisi Utama adalah wahana bagi PT LI untuk melakukan berbagai macam penyesuaian," tutur Joko

[ by : ru/diq/jawapos ]

Daniel Roekito Bersedia Tangani PSS Asal Ada Target

17 July 2010

Daniel Roekito bersedia menangani tim yang punya target, sehingga ada tantangan buatnya. Bila disuruh menangani PSS Sleman ia bersedia, asal PSS juga harus punya target ke Liga Super. Sebab jika hanya ikut untuk rame-rame ia tidak sanggup. Hal itu disampaikan Daniel Roekito saat dihubungi, Selasa (13/7) kemarin.

Menurutnya, sebagai pelatih akan puas bila ada tantangan, sehingga dirinya bisa termotivasi untuk membentuk tim yang bisa mencapai target atau melewati tantangan tersebut. “Jika hanya ikut tanpa target lebih baik tak usah melatih, karena tak ada tantangan dan dipastikan pemain pun akan asal-asalan dan hasilnya juga asal tidak degradasi, “ katanya.

PSS menurut Daniel punya sarana yang cukup untuk bisa promosi ke ISL, hanya saja kini keseriusan manajemen dalam kompetisi mendatang masih ditunggu. Jika punya target ke Liga Super ia bersedia untuk menanganinya. Sleman punya Stadion yang bagus dan memenuhi syarat untuk Liga Super, selain itu sarana pendukung juga sudah cukup sehingga sayang kalau hanya puas di divisi utama.

[ by : (skd/jan/krjogja) ]

Jumat, 02 Juli 2010

PSS Sleman Pastikan Ikut Kompetisi

Setelah lama menunggu, akhirnya klub kebanggaan warga Sleman, PSS Sleman memastikan ikut Kompetisi Liga Utama PSSI 2010-2011 hari Selasa lalu. Tetapi pendaftaran itu belum termasuk susunan manajemen, pengurus, pelatih ataupun pemain yang bisa disesuaikan menjelang dimulainya kompetisi.

Menurut manajer Tim PSS Drs Rumadi kemarin, tim PSS Sleman dan jajaran manajemennya memang belum terbentuk hingga saat ini, namun sesuai perintah dari GM PSS R Djoko Handoyo, PSS tetap mendaftarkan ke PT Liga Indonesia. Sedangkan untuk persyaratan lainnya dapat disusulkan. PSS Sleman akan segera membentuk tim, dengan lebih dulu menyusun manajemen dan menunjuk pelatih.

Diakui hingga sampai saat ini PSS Sleman memang masih adem ayem saja, namun sebetulnya para pengurus sering bertemu untuk membicarakan persiapan PSS tersebut. Termasuk sebelum mendaftarkan ke PT Liga, PSS juga mengadakan pertemuan antara pengurus lebih dulu.

[ by : Admin ]