17 July 2010
PT Liga Indonesia (LI) sudah mengantongi kontestan kompetisi Divisi Utama musim 2010- 2011. Sebanyak 38 klub menyatakan siap mengikuti kompetisi kelas kedua di Indonesia tersebut. Namun, jumlah itu rawan berubah. Pasalnya, PT LI bakal menemukan banyak kesulitan jika kompetisi diikuti 38 klub. Terutama, kesulitan pembagian jumlah wilayah.
Jika kompetisi diikuti 38 klub, jumlah kontestan tiap wilayah tidak sama. Meski demikian, PT LI menyatakan tetap mempertahankan jumlah tiga wilayah seperti musim lalu.
"Jumlah tersebut memang tidak ideal. Seharusnya angkanya kelipatan tiga, misalnya 36, 39, ataupun 42 tim," terang CEO PT LI Joko Driyono kemarin (14/7).
Namun, Joko tak berani memastikan bahwa PT LI bakal membuka kesempatan bagi tim-tim Divisi I masuk ke Divisi Utama. Sampai saat ini, PT LI bersikukuh tidak menambah jumlah kontestan 38 klub tersebut. Meski, PT LI menyadari banyak polemik jika jumlah tersebut dipertahankan.
"Penentuan babak delapan besar pun mungkin bakal menimbulkan konflik jika jumlah timnya tidak sama. Sebab, itu menyangkut jumlah poin tim yang akan bersaing ke delapan besar. Kalau tim yang jumlah klubnya sedikit, kemungkinan akan memiliki poin yang lebih sedikit," tambah Tigor Shalom Boboy, corporate secretary PT LI.
Namun, lagi-lagi PT LI tak berani memberi kepastian kapan pembagian wilayah tersebut ditetapkan. Rencananya, mereka memutuskan format Divisi Utama minggu mendatang.
PT LI juga tidak mengubah ketentuan mengenai lisensi pelatih untuk Divisi Utama. Sebelumnya, beradar kabar bahwa PT LI bakal menaikkan grade lisensi pelatih Divisi Utama. Hal itulah yang membuat para pelatih yang selama ini memegang lisensi B ketar-ketir. Misalnya, pelatih Persita Tangerang Elly Idris.
"Memang belum bisa dipaksakan. Apalagi, Divisi Utama adalah wahana bagi PT LI untuk melakukan berbagai macam penyesuaian," tutur Joko
[ by : ru/diq/jawapos ]